Makalah Terbentuknya Alam Semesta (Litosfer, Hidrosfer, Biosfer)

Makalah Terbentuknya Alam Semesta (Litosfer, Hidrosfer, Biosfer)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bumi merupakan salah satu bagian dari tata surya yang di yaqini keberadaanya bersamaan dengan terbentuknya tata surya, yaitu sekitar 5.000 juta tahun yang lalu. Namun tentang terbentuknya tata surya sendiri banyak teori-teori yang mengkaji tentang proses terbentuknya alam semesta ini.
Pada aspek umum, teori yang di yaqini dan di akui dunia adalah teori big beng. Namun tidak hanya dalam aspek umum dalam pandangan agama islam pun ada beberapa teori pembentukan alam semesta yang di kaji melalui Al-qur’an. Seperti yang akan di bahas dalam makalah ini.
Mulai dari terbentuknya alam semesta yang berarti telah terbentuknya bumi juga tentang unsur pembentuk bumi misalnya Litosfer, Hidrosfer dan Biosfer akan di bahas dalam makalah tentang terbentuknya alam semesta.

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses terjadinya alam semesta ?
2.    Apa yang di sebut dengan Litosfer, Hidrosfer dan Biosfer ?

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah :
1.    Untuk mengetahui proses terjadinya alam semesta (tinjauan umum dan agama).
2.    Untuk mengetahui Litosfer, Hidrosfer dan Biosfer.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Teori Terbentuknya Alam Semesta

          1.    Terbentuknya Alam Semesta (Tinjauan Umum)

          Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah. Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi. Dari pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi terbentuk miliyaran matahari dengan planet-planet.
      Sedangkan menurut Isaac Newton alam semesta ini bersifat statis. Secara tidak langsung menggambarkan bahwa alam tak berawal dan tak berakhir, atau dengan kata lain, alam ada tanpa adanya proses penciptaan. Yang di kuat kan oleh Lavosier dengan “Hukum Kekekalan Materi”.
Dari gagasan-gagasan di atas maka lahirlah konsepsi bahwa sekitar 15 miliar tahun yang lampau di dalam ruang kosong luas tanpa batas terdapat sebongkahan besar inti atom padat meledak sangat dahsyat melepaskan zat hydrogen kesegala arah menjadi galaksi-galaksi bintang, dengan proses pembentukan atom yang lebih berat, sehingga dibumi kita ini terdapat 106 unsur atom. Dan kini sisa energy ledakan itu mengakibatkan materi alam (galaksi-galaksi) saling menjauh. Gagasan mengenai asal-usul alam ini kemudian dikenal sebagai Teori Big Bang.

Tahapan terjadinya Ledakan besar (Big Bang) sebagai berikut:

  • segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga menjadi kira-kira 2000 kali matahari.
  • Sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. satu detik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar yaitu elektron, proton, neutron dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin.
  • Kira-kira 500 ribu tahun telah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000 K. partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam semesta.
  • Gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur. dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
  • Antara satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
  • Satu diantara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi bimasakti yang didalamnya adalah tata surya kita dengan matahari sebagai bintang yang terdekat dengan bumi.

        Peristiwa Big Bang yang ditenggarai menandai dimulainya penciptaan alam semesta itu bukan hanya sekedar teori, tetapi sudah menjadi keyakinan ilmiah para ilmuwan. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa galaksi-galaksi saling menjauh dengan kecepatan kira-kira 32 kilometer/detik untuk setiap jarak satu juta tahun cahaya, maka dapatlah diperhitungkan bahwa alam semesta ini tercipta dengan proses Big Bang antara 15-20 milyar tahun yang lalu.

         2.    Terbentuknya Alam Semesta (Tinjauan Agama)

      Allah swt  telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian antara konsep penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an dan sains  modern.
      Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Al-Qur’an telah menyebutkan secara gamblang. sebagaimana tertulis dalam Surat Al Anbiya ayat 30: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?”

      Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
Artinya : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta dalam enam masa yakni :

a.    Masa pertama. Annaziat ayat 27 :
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pada masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari ledakan besar yang kemudian mengembang. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.

b.    Masa ke-dua. Annaziat ayat 28 :
”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya”
Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.

c.    Masa ke-tiga. Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang ”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.

d.    Masa ke-empat. Annaziat ayat 30 :
”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya ”
Di masa IV inilah mulai bumi terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.

e.    Masa ke-lima. Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.

f.    Masa ke-enam. Annaziat ayat 32 :
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh”
Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah.Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini.
Annaziat ayat 33 : ”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.

     Diperkirakan proses pengembangan alam semesta tersebut  masih berlangsung hingga saat ini. Dimana setiap galaksi satu dan galaksi lainnya saling berjauhan satu sama lain setiap waktunya. Proses ini akan terus berlangsung hingga akhir jaman, dimana alam semesta sudah tidak memiliki energi yang menopangnya lagi dan alam ini sudah mencapai batas akhir dari proses pengembangannya. Hingga akhirnya alam semesta ini runtuh. Tak bisa kita bayangkan kerusakan apa yang akan terjadi ketika bumi, planet yang menjadi rumah bagi manusia, tertimpa reruntuhan alam semesta yang tak terhingga besarnya.

B.    Litosfer Hidrosfer Biosfer

      1.    Litosfer

      Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus berupa benda padat. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5%), kalsium(3,6%), natrium (2,8%), dan magnesium (2,1%).
      Lapisan litosfer terbagi menjadi dua yaitu lapisan sial dan lapisan sima. Lapisan sial merupakan lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium. Sedangkan lapisan sima adalah tersusun atas logam silium dan magnesium. Litosfer disebut juga sebagai lapisan kulit bumi
Manfaat Litosfer dalam Kehidupan
      Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

a.    Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan aluminium.
b.    Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral seperti intan, emas, perak,dan lain-lain.
c.    Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.
d.    Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan kalium).

      2.    Hidrosfer

      Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Hidros = air dan Sphere = daerah atau wilayah. Hidrosfer di artikan sebagai lapisan air yang ada di bumi, baik berbentuk padat, cair, gas/uap. Kurang lebih ¾ dari permukaan bumi di tutup oleh air.
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam siklus  peredaran yang di sebut siklus hidrologi. Air jatuh sebagai hujan mengalir ke laut maupun samudra dan menguap kembali ke atmosfer.

Siklus Hidrologi
Di permukaan bumi air selalu berputar menurut siklus yang terjadi. Siklus hidrologi di bagi menjadi tiga yaitu :
a.    Siklus pendek : yaitu air laut yag munguap, terkondensasi, membentuk awan dan turun hujan dilaut. Intinya air dari laut langsung kembali ke laut.
b.    Siklus sedang : yaitu penguapan air laut, sungai, rawa, atau danau terkondensasi menjadi awan, terbawa kedaratan dan turun hujan lalu mengalir ke selokan, sungai, danau, dan kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di darat, kembali lagi ke laut.
c.    Siklus panjang : Ar laut, dan daratan, termasuk respirasi tumbuh – tumbuhan menguap menjadi awan dan hujan. Air hujan sebagian masuk ke tanah menjadi air tanah, diserap tumbuh – tumbuhan, ada yang turun hujan sebagai salju dan akan mencair sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama dan akhirnya kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di puncak gunung turun sebagai air tanah, ke darat dan kembali lagi ke laut.

3.    Biosfer

      Biosfer adalah lapisan dekat dengan permukaan bumi  yang cocok bagi kehidupan dari satu bentuk kebentuk  lainnya. Biosfer terbentuk dari  adanya  interaksi ( persentuhan ) dengan bagian lain unsur geosfer yang berupa atmosfer,litosfer dan hidrosfer. Biosfer berupa lapisan sekitar 8 km keatmosfer dan 9 km kearah laut dalam.
      Biosfer merupakan jenjang kehidupan (struktur organisasi kehidupan) tertinggi dimuka bumi yang terdiri atas tingkatan : Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem, Bioma dan Biosfer.
Secara garis besar biosfer dibagi menjadi 3 bagian lingkungan biocyclus (siklus makluk hidup)   yaitu :

a.    Biocyclus Daratan.
Bagian lingkungan daratan ini termasuk udara yang bersentuhan dengan tanah ( setinggi 8 km). Contohnya Hutan, Savana (padang rumput didaerah iklim tropis), Stepa (padang rumput didaerah iklim sedang) dan Gurun.
b.    Biocylus Lautan (air asin)
c.    Biocyclus Air Tawar (Biocyclus air tawar ini meliputi sungai,danau dan kolam)

BAB III

PENUTU

A.     KESIMPULAN

      Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa teori pembentukan alam semesta baik itu dari segi umum (teori big beng) maupun segi agama (menurut Al-Qur’an) memiliki proses yang sama yakni alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas yang terjadi ledakan besar.  Yang kemudian mengembang dan munculah tanda kehidupan superkontinen pangaea setelah itu terjadi evolusi air dan pembentukan gunung-gunung dari proses pergesaran lempengan bumi.
      Adapun yang di maksud dengan Litosfer, Hidrosfer dan Biosfer adalah satu kesatuan pembangun bumi yang jika tidak seimbang salah satunya maka akan menimbulkan kekisruan. Dimana Litosfer sebagai lapisan kulit bumi luar, Hidrosfer sebagai lapisan air yang ada di bumi dan Biosfer sebagai tempat tinggal untuk para makhluk hidup.

Demikian Makalah Terbentuknya Alam Semesta (Litosfer, Hidrosfer, Biosfer) yang semoga dapat membantu Anda dalam memahami Terbentuknya Alam Semesta (Litosfer, Hidrosfer, Biosfer) dalam Perpustakaan atau sedang mencari literatur berkaitan dalam ilmu alam.

0 Response to "Makalah Terbentuknya Alam Semesta (Litosfer, Hidrosfer, Biosfer)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel