Makalah Metode Pembelajaran SKI

Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi dalam proses pembelajaran yang menarik sehingga dapat menuntut anak untuk ikut aktif akan mudah tercapai kegiatan pembelajaran yang efektif. lalu siswa akan lebih mudah dan akan lebih mengingat serta memahami materi yang di ajarkan.

Makalah Metode Pembelajaran SKI

Banyak sekali metode-metode yang dapat di terapkan dalam proses pembelajaran, contohnya dibawah ini adalah ulasan DTS mengenai Makalah Metode Pembelajaran SKI.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pembelajaran menjadi salah satu strategi dalam proses pembelajaran. Dengan metode yang menarik dan menuntut anak untuk ikut aktif akan mudah tercapai kegiatan pembelajaran yang efektif. Sehingga siswa akan lebih mudah dan akan lebih mengingat serta memahami materi yang di ajarkan.
Banyak sekali metode-metode yang dapat di terapkan dalam proses pembelajaran. Yang mana tujuanya sudah tentu untuk mempermudah peserta didik dalam menerima materi ajar. Tentunya keberhasilan-keberhasilan metode tersebut di karenakan berbagai hal, mulai dengan kesesuaian metode dengan materi ajar maupun kecakapan guru dalam menerapkan metode tersebut.
Tidak hanya dalam pelajaran berbasis umum saja, metode pembelajaran justru sangat perlu di gunakan dalam proses pembelajaran berbasis keagamaan. Kali ini pemakalah akan menghadirkan metode-metode yang cocok untuk pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam beserta penerapanya. Tentang apa saja metode nya dan bagaimana caranya akan di bahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah-masalah yang di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut:

  1. Apa yang di maksud dengan SKI?
  2. Apa yang merupakan tujuan pembelajaran SKI?
  3. Bagaimana dasar-dasar pemilihan metode SKI?
  4. Bagaimana penerapan metode pembelajaran dalam pelajaran SKI?
  5. Bagaimana Mix Metod Pada Materi “Sejarah Bani Umayah”?

C. Tujuan Penulisan

Sedangkan tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengertian SKI.
  2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran SKI.
  3. Untuk mengetahui dasar-dasar pemilihan metode SKI.
  4. Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran dalam pelajaran SKI.
  5. Untuk Mengetahui Mix Metod Pada Materi “Sejarah Bani Umayah”.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SKI

Seperti yang sudah di jelas kan di awal materi perkuliahan di mana menyebutkan bahwa metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kali ini kita akan membahas tentang metode pembelajaran dalam pelajaran SKI.
Sebelum membahas lebih jauh tentang metode pembelajaran SKI. Baiknya kita fahami dulu tentang apa itu SKI yang dalam kepanjanganya berarti Sejarah Kebudayaan Islam.
Sejarah Kebudayaan Islam berakar dari tiga kata,yang mana sejarah berasal dari kata "syajarah" yang berarti pohon atau dengan kata lain sejarah merupakan catatan detail dengan lengkap tentang segala sesuatu.
Sedangkan kebudayaan berasal dari kata "budi" dan "daya". Kemudian di imbuhkan awalan "ke" dan akhiran "an", sehingga menjadi "kebudidayaan "lalu di singkat menjadi "kebudayaan". jadi, kebudayaan artinya segala upaya yang di lakukan oleh umat manusia untuk menghasilkan dan mengembakan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Sementara Islam menurut istilah yakni agama yang di turunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Khususnya dan kepada para nabi lain pada umumnya untuk membimbing umat manusia meraih kebahagian di dunia dan akhirat kelak.
Jika ketiga kata tersebut digabungkan, maka dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan "Sejarah Kebudayaan Islam" adalah catatan lengkap tentang segala sesuatu yang di hasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia.
Sedangkan metode pembelajaran SKI merupakan cara-cara yang ditempuh oleh para guru dalam pelajaran SKI agar tujuan pelajaran SKI dapat tercapai.

B. Tujuan Pembelajaran SKI

Tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sendiri sebenarnya berakar pada pengertianya di mana sudah di jelaskan dalam pembahasan di atas. Tentunya tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sendiri tidak jauh-jauh dari mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah umat - umat terdahulu, baik umat yang patuh kepada Allah dan Rasul nya maupun yang mengembangkan, kemudian di jadikan pegangan dan teladan untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang, dalam rangka menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.

Adapun tujuan-tujuan dari pembelajaran SKI berdasarkan refrensi yang sudah kita himpun dapat kita simpulkan sebagai berikut:

  1. Untuk mengatahui lintas peristiwa , waktu dan kejadian yang berhubungan dengan kebudayaan Islam.
  2. Untuk mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam
  3. Untuk memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam dari satu periode ke periode berikutnya.

Adapun manfaat dari mempelajarai Sejarah Kebudayaan Islam yakni:

  1. Mengambil hikmah setiap kejadian di masa lampau untuk menembah ketakwaan kepada Allah swt
  2. Mengambil pelajaran dari sejarah sebagai bahan pertimbangan ketika hendak membuat keputusan tentang suatu hal
  3. Mencari upaya antisipasi agar kekeliruan pada masa lalu tidak terjadi lagi pada masa yang akan dating,
  4. Dapat memahami dan meneladani kisah-kisah yang baik pada zaman dahulu
  5. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu
  6. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari hari

C. Dasar Pemilihan Metode SKI

Jika berbicara mengenai dasar-dasar pemilihan metode pembelajaran SKI sama hal nya dengan pemilihan metode pembelajaran pada umumnya. Hanya saja dalam makalah ini akan di uraikan pemilihan metode pembelajaran sesuai dengan pelajaran SKI.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode pembelajaran yakni:

  1. Siswa atau peserta didik
  2. Dalam pemilihan suatu metode pembelajaran SKI tentunya hal yang terpenting adalah siswa. Di mana metode-metode pembelajaran SKI tersebut memang di maksud kan untuk mempermuda siswa dalam mempelajarai dan menerima materi tentang SKI.
    Hal ini berarti metode yang di pilih harus melihat jenjang pendidikan siswa serta materi pelajaran SKI apa yang akan di sampaikan. Hal ini tentunya tidak mudah karena setiap anak berasal dari latar blakang yang berbeda serta perbedaan intelektual dari segi cepat dan lambat nya seorang siswa menerima materi.
    Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.

  3. Tujuan pembelajaran yang akan di capai
  4. Setiap pelaksanaan pembelajaran pastinya memiliki tujuan begitu pula dengan pembelajaran SKI yang mana sebelumnya telah di uraikan tujuan-tujuan dari pembelajaran SKI. Dalam hal tersebut pembelajaran yang berhasil bukan hanya untuk menambah pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan cara pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.
    Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

  5. Faktor materi pembelajaran
  6. Materi pelajaran memiliki tingkat kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Hal ini perlu menjadi pertimbangan ketika seorang guru akan mengajar kan materi SKI terhadap peserta didik nya.

  7. Situasi belajar mengajar
  8. Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama. Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

  9. Fasilitas belajar mengajar
  10. Fasilitas seringkali menjadi masalah bagi sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas yg belum memadai. Namun, Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi guru. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
    Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

  11. Faktor alokasi waktu pembelajaran
  12. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti.

  13. Guru
  14. Dalam hal ini guru mengambil pran penting dalam pemilihan metode pembelajaran. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya namun dalam pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan.

  15. Faktor Sarana Prasarana
  16. Secara garis besar faktor sarana prasarana ini hampir sama dengan faktor fasilitas belajar mengajar. Hanya saja sarana prasarana tidak hanya berfokus pada proses belajar mengajar saja. Melainkan mencakup apa saja yang dapat di manfaatkan siswa. Semisal tempat duduk dan bangku yang memadai, papan tulis di setiap kelas bahkan perlu adanya layar proyektor jika menginginkan metode-metode tertentu yang perlu menggunakan alat tersebut.

D. Penerapan Metode Pembelajaran SKI

Setelah kita membahas tentang dasar-dasar pemilihan metode pembelajaran SKI, selanjutnya kita akan membahas metode-metode yang cocok di terapkan dalam pembelajaran SKI serta cara penerapanya.
Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik untuk satu mata pelajaran tertentu. Metode yang baik ditentukan oleh banyak faktor seperti yang sudah di bahas sebelumnya. Dari banyak sekali metode pembelajaran yang sudah pernah kita pelajari bersama pada mata kuliah ini, di bawah ini pemakalah merangkum metode yang cocok di terapkan dalam pembelajaran SKI.

  1. Metode Ceramah
  2. Metode yang paling umum di gunakan guru-guru saat ini adalah metode ceramah dimana penyampaian materinya melalui penjelasan lisan. Jika dalam pembelajaran SKI paling cocok jika di terapkan dalam materi-materi yang mencerittakan kejadian-kejadian masa lampau dan menjelaskan hikmah apa yang bisa diambil dari sejarah tersebut.

  3. Metode Tanya Jawab
  4. Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi yang ada dalam pelajaran SKI. Metode Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Dalam hal ini guru juga mempunyai tugas untuk membentuk pemikiran siswa agar merasa tertarik sehingga penasaran dalam materi yang di ajarkan. Biasanya metode Tanya jawab di awali dengan metode ceramah.

  5. Metode Diskusi
  6. Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Dalam pelajaran SKI dapat kita terapkan semisal guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian kelompok-kelompok tersebut di beri sebuah pembahasan yang nantinya harus di pecahkan masalahnya oleh kelompok tersebut. Misalkan materi : Kemajuan Dinasti Bani Umayah Dalam Bidang Ilmu Agama Islam.

  7. Metode Timeline (Garis Waktu)
  8. Metode ini tergolong tepat untuk pembelajaran sejarah karena di dalamnya termuat kronologi terjadinya peristiwa. Dengan metode ini, peserta didik bisa melihat urutan kejadian dan akhirnya juga bisa menyimpulkan hukum-hukum seperti sebab akibat dan bahkan bisa meramalkan apa yang akan terjadi dengan bantuan penguasaan Timeline beserta rentetan peristiwanya.
    Timeline dipakai untuk melihat perjalanan dan perkembangan satu kebudayaan oleh karena itu dia bisa dibuat panjang atau hanya sekedar periode tertentu. Timeline untuk sejarah kebudayaan Islam bisa dibuat mulai dari zaman Jahiliyah menjelang Islam hadir sampai pada saat ini. Timeline juga hanya bisa dibuat menggambarkan perjalanan peristiwa dalam satu kurun atau periode tertentu. Ini adalah metode survey sejarah yang sangat baik karena peserta didik akan melihat benang merah atau hubungan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Berikut langkah-langkah nya:

    • Sampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam pembelajaran hari itu.
    • Tunjuk kan pentingnya mempelajari sejarah melalui timeline.
    • Buat timeline dengan cara menarik garis lurus horizontal dan menuliskan waktu tertentu dan beberapa kejadian penting yang terjadi di dalamnya. Waktu berikutnya juga ditulis seperti cara titik waktu pertama dan begitu terus sampai pada waktu tertentu yang sesuai dengan materi pembelajaran. Berikut ini adalah dua contoh timeline yang dibuat dengan cara yang sedikit berbeda pada masa nabi sampai menjelang hijrah. Timeline yang pertama ditulis dengan format satu tahun satu peristiwa penting. Timeline yang kedua memungkinkan satu tahun memuat banyak peristiwa penting secara simultan
    • Jelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tahun-tahun tertentu dan menjelaskan hubungannya dari tahun ke tahun.
    • Adakan tanya jawab mengenai peristiwa-peristiwa dan hubungannya satu dengan yang lain.
    • Buat kesimpulan.
    • Minta peserta didik untuk membuat timeline yang berhubungan dengan mereka masing-masing mulai dari lahir sampai saat ini.

    Adapun pengembangan atau tindak lanjutnya sebagai berikut :

    • Guru bisa meminta peserta didik untuk mengisi tahun atau peristiwa-peristiwa sejarah dari format timeline yang disediakan. Hal ini sangat penting dipakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami peristiwa sejarah dan bagaimana mereka mengakaitkan satu peristiwa dengan lainnya.
    • Guru juga bisa meminta siswa membuat timeline untuk sejarah keluarga masing-masing, mulai dari pernikahan orang tua sampai waktu sekarang. Hal ini dimaksudkan untuk melatih ketrampilan berpikir sejarah yang kronologis. Di samping itu, peserta didik juga bisa menghargai sejarah keluarga dan dirinya.

  9. Metode Concept Map (peta konsep)
  10. Peta konsep adalah cara yang praktis untuk mendeskripsikan gagasan yang ada dalam benak. Nilai praktisnya terletak pada kelenturan dan kemudahan pembuatannya. Guru bisa memanfaatkan peta konsep untuk dijadikan sebagai metode penyampaian materi sejarah. Penyampaian materi dengan peta konsep akan memudahkan siswa untuk mengikuti dan memahami alur sejarah dan memahami secara menyeluruh.

  11. Metode role playing ( bermain peran )
  12. Bermain peran bisa berbentuk memerankan dialog tokoh-tokoh dalam sejarah atau memerankan diri atau kelompok sebagai ahli sejarah. Bentuk yang pertama bisa mengajak peserta didik untuk menjiwai karakter atau tokoh sejarah. Dengan cara ini, siswa merasakan dirinya sebagai aktor sejarah dan akan sangat berkesan bagi mereka. Dialog-dialog yang dipakai diusahakan untuk sederhana dengan tanpa meninggalkan gagasan-gagasan utamanya.

  13. Metode Storyboard telling (papan cerita)
  14. Papan cerita adalah salah satu metode yang tepat untuk menyampaikan materi sejarah secara kronologis (berurutan) karena kronologis adalah termasuk karakteristik sejarah. Metode ini adalah penggabungan antara peta konsep, timeline dan narasi (bercerita) yang fungsinya adalah untuk membantu pemaparan pengetahuan sejarah.

E. Mix Metod Pada Materi “Sejarah Bani Umayah”

Tentunya tujuan utama dari penyusunan makalah ini yakni agar kita tau bagaimana caranya menerapkan metode pembelajaran yang menarik pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan kami sajikan bagaimana cara menerapkan Mix Metod. Materi yang kami ambil yakni materi tentang sejarah Bani Ummayah.
Langkah yang pertama, sebagai seorang guru harus faham betul mengenai rancangan pembelajaran. Tentang materi tersebut akan di bahas dalam berapa pertemuan. Misalkan materi Sejarah Bani Ummayah akan di bahas pada tiga pertemuan. Maka di pertemuan pertama baiknya seorang guru menyampaikan terlebih dulu meteri tersebut dengan metode ceramah.
Memberi gambaran awal mengenai bagaimana Dinasti Bani Ummayah dapat berdiri. Di dirikan oleh siapa, di tahun berapa berdirinya, siapa saja khalifah-khalifah yang berperan di dalamnya dan hal-hal yang lain sesuai dengan kompetensi dasar.
Kemudian di 20menit terakhir pertemuan pertama ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengetes konsentrasi serta pemahaman siswa. Kemudian memberi kesempatan siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dapat mereka fahami. Tidak lupa juga meminta siswa untuk mempelajari pembahasan di pertemuan selanjutnya.
Di pertemuan kedua, di awal guru mengajak siswa untuk kembali mengingat pelajaran di pertemuan sebelumnya. Setelah siswa merasa sudah siap menerima pelajaran selanjutnya, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok di minta untuk mendiskusikan tentang Kemajuan Dinasti Bani Ummayah Dalam Bidang Ilmu Agama.
Tiap kelompok di minta untuk mengidentifikadi kemajuan dalam bidang ilmu agama, mencari tau nama-nama ulama’ yang berperan dalam kemajuan tersebut, menjelaskan dampak kemajuan tersebut serta cara meneladani nya.
Kemudian setelah mendiskusikan hal-hal tersebut, masing-masing perwakilan kelompok di minta untuk memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya hal yang belum mereka fahami.
Di pertemuan terakhir. Kali ini guru akan menggunakan Metode Timeline (Garis Waktu) karna sejarah mengenai Bani Ummayah ini sangat panjang, dengan mempertimbangkan siswa-siswa yang kesulitan dalam meruntutkan kejadian-kejadian pada masa bani ummayah pemakalah menerapkan metode timeline dalam pertemuan terakhir.
Dalam metode ini guru membuat sebuah garis horizontal yang memuat kejadian penting serta tahun kejadianya. Tetapi bentuk timeline juga dapat di buat sesuai dengan kreatifitas guru.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pembahasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Sejarah kebudayaan islam adalah catatan lengkap tentang segala sesuatu yang di hasilkan oleh umat islam untuk kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia.
  2. tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah unntuk mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah umat - umat terdahulu, baik umat yang patuh kepada Allah dan Rasul nya maupun yang mengembangkan, kemudian di jadikan pegangan dan teladan untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang, dalam rangka menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak
  3. beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode pembelajaran yakni Siswa atau peserta didik, Tujuan pembelajaran yang akan di capai, Factor materi pembelajaran, Situasi belajar mengajar, Fasilitas belajar mengajar, Factor alokasi waktu pembelajaran dan Guru.
  4. metode yang cocok di terapkan dalam pembelajaran SKI yakni Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Timeline (Garis Waktu), Metode Concept Map (peta konsep), Metode role playing ( bermain peran ) dan Metode Storyboard telling (papan cerita)
  5. Rekomendasi mengenai Mix Metod yang dapat di terapkan dalam pembelajaran SKI.

B. SARAN

Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Atabik Ali, Kamus Kontemporer Arab Indonesia Cet. VIII. 2004. Yogyakarta: Multikarya Grafika.
Marno & M. Idris. Strategi dan metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. 2008. Jogyakarta: Ar-Ruzmedia.
Ramayulis.Metodologi Pengajaran Agama Islam. 2001. Jakarta:Kalam Mulia.

Makalah ini terdiri dari beberapa sumber internet antara lain :
http:// Wikipedia.com
http:// Unikom.ac.id
http://muhammad-haidir.blogspot.co.id/ di akses pada tanggal 16-Desemer-2016 pada pukul 09:45 WIB
http://artikelislamikoe.blogspot.co.id/ di akses pada tanggal 16-Desember-2016 pada pukul 09:45 WIB
http://sitirohmaniyah-nia.blogspot.co.id/ di akses pada tanggal 16-Desember-2016 pada pukul 09:43 WIB
http://radhiahdhiasetia.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 11-Desember-2016 pada pukul 12:50 WIB


0 Response to "Makalah Metode Pembelajaran SKI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel