Keadaan Emosi Pada Ibu Hamil

Emosi pada ibu hamil sebenarnya tidak jauh berbeda dengan emosi wanita pada umumnya. Namun karena berkaitan dengan kehamilan, kita perlu menelaah nya dengan cara yang berbeda. Karena emosi seseorang pada umumnya akan mengalami sedikit perubahan apabila ada beban atau persoalan baru yang harus dijalaninya. Bukan rahasia lagi jika kehamilan merupakan suatu perubahan yang dapat menjadi beban tersendiri bagi ibu hamil. karena hal itu emosi ibu hamil sangat mungkin berubah seiring dengan datangnya kehamilan.

Kali ini sebelum membahas tentang emosi pada ibu hamil secara khusus kita akan mengajak para moms untuk membahas tentang emosi secara umum terlebih dahulu. Berikut pemahaman tentang emosi beserta emosi positif dan emosi negatif:

A. Pengertian Emosi

Emosi dalam bahasa latin disebut emovere yang berarti (luar) dan movere (bergerak).  Beberapa ahli mengatakan bahwa emosi berasal dari kata yang berarti (e) energi dan motion yang berarti getaran. Dengan begitu secara bahasa emosi dapat berarti gerakan, getaran, dan energi yang bisa dilihat dan dirasakan.

Secara istilah, emosi memiliki banyak makna tergantung siapa yang menafsirkannya. Namun dalam kamus besar bahasa Indonesia versi online dijelaskan bahwa Emosi adalah dapat bermakna luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat, keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis, keberanian, dan marah.

Sehingga dari pengertian emosi berdasarkan bahasa dan juga istilah dapat disimpulkan bahwa emosi berkaitan dengan suasana hati atau luapan perasaan yang bisa berubah dalam waktu cepat karena adanya rangsangan rangsangan, pengalaman-pengalaman, pemikiran, dan persepsi yang kita alami. sebagai contoh, wanita yang belum siap hamil namun tiba-tiba ia mengalami gejala tertentu yang menandakan bahwa dirinya hamil. Hal ini akan berpengaruh terhadap emosinya. Secara tiba-tiba dia akan bisa menjadi stres, depresi, marah, dan lain-lain. hal ini juga dapat memunculkan reaksi secara fisik misalnya wajahnya menjadi lesu, pucat, atau lebih jauh ia akan melakukan tindakan yang abnormal seperti menggugurkan bayi dalam kandungannya.

Contoh contoh lain ada seorang wanita yang memang sangat menginginkan memiliki keturunan. setelah mengalami gejala-gejala kehamilan ia kemudian memeriksakannya ke dokter dan dokter mengatakan bahwa ia positif hamil. Secara otomatis wanita tersebut merasa bahagia tertawa gembira dan lain sebagainya. Hal tersebut juga memunculkan reaksi secara fisik misalnya wajahnya ceria, langsung bersujud sebagai tanda syukur kepada Tuhan.

Berdasarkan dampak emosi dua contoh di atas maka emosi dapat dibagi menjadi dua jenis yakni emosi positif dan emosi negatif. 

B. Emosi positif

emosi positif adalah luapan perasaan yang berefek membahagiakan dan menenangkan ciri-cirinya yakni: tertawa, tersenyum, terharu, gembira, senang, rileks, santai dan tenang. salah satu contoh ekspresi dari adanya emosi positif ialah dapat disimak dari cerita berikut ini:

Della bukan nama sebenarnya ia adalah seorang wanita berusia 29 tahun. Ia menikah dengan suaminya ketika ia berumur 20 tahun. itu artinya, dela dan suaminya telah menikah selama 9 tahun. Sejak awal pernikahan, Dila dan suaminya berkomitmen untuk tidak menunda kehamilan. namun takdir berkata lain. Sembilan tahun lama pernikahan mereka belum juga dianugerahi buah hati. tetapi Della dan suami tidak pernah putus asa, mereka rutin berkonsultasi ke dokter kandungan untuk program hamil. suatu hari dela merasakan mual yang sangat berlebihan ditambah lagi ia sudah telat haid selama 2 minggu. Akhirnya Della dan suami memberanikan diri untuk memeriksakan keluhan dela ke dokter didik akhirnya Della dinyatakan positif hamil oleh dokter kandungan. Mendengar hal tersebut, seketika dela dan suami saling memeluk sambil menangis karena sangat bahagia. akhirnya selama 9 tahun mereka menanti dengan sabar dan tanpa putus asa hari ini mereka mendapat anugerah yang sangat luar biasa.

dari kisah teladan suami diatas dapat dilihat pancaran emosi positif yang diekspresikan dengan senyuman dan pelukan. Hal inilah yang disebut dengan emosi positif.

emosi positif terkadang dan sering kali tidak hadir dengan sendirinya. perlu latihan, manajemen, dan upaya keras untuk selalu menghadirkan emosi positif sehingga kita selalu berada dalam suatu suasana hati yang tenang, santai, dan bahagia, khususnya bagi ibu hamil. pada umumnya emosi positif tidak hanya berdampak positif terhadap orang yang mengalaminya tetapi juga terhadap orang lain. Orang lain bisa ikut merasa senang dan bahagia. bahkan, orang yang merasakan emosi positif bisa berbagi kebahagiaan dan kesenangan nya dengan orang lain, yakni dengan melakukan hal-hal positif atau berbuat kepada orang lain. 

C. Emosi negatif

emosi negatif merupakan kebalikan dari emosi positif yakni luapan perasaan yang tidak menyenangkan dan menyusahkan titik ciri-ciri dari emosi negatif yakni: gelisah, sedih, depresi, frustasi, stres, putus asa, marah, benci, kecewa, dan takut. sebenarnya masih banyak contoh lain yang berkaitan dengan emosi negatif salah satunya silakan simak cerita berikut ini:

Ani bukan nama sebenarnya ia adalah seorang mahasiswa rantau yang berasal dari luar pulau. Ia merupakan gadis yang cerdas, ceria dan penuh semangat. namun, suatu malam tanpa ia duga kekasihnya menghampirinya ke tempat kosnya dengan keadaan mabuk. Ani sangat terkejut melihat hal tersebut. anime mapa masuk kekasihnya kedalam Bos, namun kekasihnya langsung mendorong Ani ke tempat tidur dan mengunci pintu. kemudian terjadilah hal yang tidak diinginkan Ani titik keesokan paginya terbangun dengan rasa penyesalan, marah benci dan jijik pada dirinya sendiri. ia merasa kotor dan sangat berdosa karena telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan sebelum menikah.

Dari kisah Ani diatas cermatilah emosi negatif yang menguasainya. Emosi negatif tersebut begitu menyesakkan dan tidak menyenangkan. tubuhnya yang lesu, kemarahan, kebencian dan rasa disik pada dirinya sendiri serta depresi dan putus asa merupakan dampak dari luapan emosi negatif yang tidak menyenangkan dan menyusahkan.

Setiap orang tidak ingin dikuasai emosi negatif atau segera ingin keluar dari emosi negatif tersebut sebab emosi negatif tidak sebagaimana emosi positif yang membuat orang senang dan bahagia. Emosi negatif menguras tenaga sehingga seseorang yang dikuasai emosi-emosi negatif akan mudah lesu dan tak bersemangat. bahkan di beberapa kasus emosi negatif membuat orang tidak kerasan hidup di dunia. Bunuh diri merupakan salah satu contoh dampak buruk dari emosi negatif.

Meskipun demikian, bukan berarti emosi negatif tidak penting. emosi negatif tetap sangat penting, bahkan bisa menjadi energi positif asalkan dikelola secara positif dengan kata lain, tidak selamanya emosi negatif membawa sial. Sebaliknya, emosinya akan membawa manfaat bagi orang yang mampu meluapkannya secara wajar.

contohnya, ibu hamil yang tidak suka melihat suaminya bau padahal sudah dari tadi disuruh mandi agar tidak bau titik namun, melihat suaminya belum mandi juga, emosi negatifnya tumbuh yakni marah. namun karena ibu hamil bisa mengelola emosinya, ia meluapkan kemarahannya secara wajar pada suaminya. Misalnya dengan sedikit wajah masam ia menyuruh suaminya agar segera mandi.

oleh karena itu betapa pentingnya kemampuan untuk mengelola emosi negatif menjadi energi positif khususnya bagi ibu hamil. sebab luapan emosi ibu hamil baik positif ataupun negatif akan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya



0 Response to "Keadaan Emosi Pada Ibu Hamil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel