Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan

Dalam pendidikan di butuhkan sebuah konsep dasar kepemimpinan dalam pendidikan di karenakan konsep adalah sebuah inti untuk awal menjalankan sebuah manajemen yang akan di laksanakan dengan baik, dan  itu di butuhkan sebuah konsep pengaturan yang baik, dalam sebuah kepemimpinan, jika tidak ada sebuah konsep maka pendidikan yang di pimpin itu tidak berjalan dengan baik, di karenakan tidak adanya sebuah planning dalam mengonsep sebuah kepemimpinan tersebut
maka dari itu akan di bahas apa saja konsep dasar dalam kepemimpinan pendidikan, yakni : 


A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang komplek dan sulit, karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentan kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan yang signifikan, dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan).

Kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan. Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me” menjadi “memimpin” yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing. Perkataan lain yang sama pengertiannya adalah mengetuai, mengepalai, memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat mengerjakan sendiri. Adapun pemimpin berarti orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai. Sedang kepemimpinan menunjukkan pada semua perihal dalam memimpin, termasuk kegiatannya. 

Dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan dan jika perlu memaksa orang lain agar ia Sebenarnya kepemimpinan merupakan cabang dari ilmu administrasi, khususnya ilmu administrasi negara. Ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Sedang inti dari administrasi adalah manajemen. 

Keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan yang ingin diraih, bergantung pada kepemimpinan seorang pemimpin. Jadi kepemimpian menduduki fungsi kardinal dan sentral dalam organisasi, manajemen maupun administrasi. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai depenisi kepemimpinan. Antara lain :

  1. Menurut Seokarto Indrafachrudi kepemimpinan adalah kemampuan menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu. 
  2. Menurut Nanang Fattah “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan”. 
  3. Menurut Kartini Kartono “Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan”. 

Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.  Jadi dari beberapa pendapat diatas, penyusun dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatannya pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Tiap-tiap orang yang merasa terpanggil untuk melaksanakan tugas memimpin di dalam lapangan pendidikan dapat disebut pemimpin pendidikan, misalnya orang tua di rumah, guru disekolah, kepala sekolah di sekolah maupun pengawas pendidikan di kantor pembinaan pendidikan dan di daerah pelayanannya. Kepemimpinan sangatlah dibutuhkan dalam pembinaan pendidikan. Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis di antara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin (ada relasi inter-personal). Kepemimpinan ini bisa berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi dan menggerakkan orang lain guna melakukan sesuatu demi pencapaian satu tujuan tertentu. Dengan demikian, pemimpin tersebut ada apabila terdapat satu kelompok atau satu organisasi. 

B. Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

Pada dasarnya kepemimpinan melibatkan empat aspek, yaitu pengikut (followers),perbedaan kekuasaan ( distribution of powers ) antara pemimpin dan pengikut,  penngunaan kekuasaan untuk memengaruhi (power to influence),dan nilai yang di bangun (leadership value).

  1. Pengikut adalah orang orang yang mengikuti para pemimpin,atau orang-orang yang diberi perintah atau dipengaruhi oleh pemimpin untuk melaksanakan sesuatu
  2. Perbedaan kekuasaan,adanya perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin,antara  pemimpin dan pengikut,antara atasan dan bawahan dan perbedaan kekuasaan diantara keduanya.
  3. Penggunaan kekuasaan untuk konsekuensi logis bahwa pemimpin memiliki kekuasaan lebih untuk dapat memengaruhi para pengikut atau pegawainya.
  4. Nilai yang dibangun, pemimpin juga perlu memahami bahwa dirinya bukan sekedar  berkuasa, akan tetapi perlu mendorong terwujudnya suatu nilai positif yang dapat memberikan perubahan positif kepada semua anggota organisasi.

C. Pendekatan Personal Mengenai Kepemimpina

pandangan bahwa pemimpin harus cerdas,tinggi,bersifat terbuka,pada kenyataan masih menimbulkan pro dan kontra,terlebih pada kenyataannya bahwa banyak  pemimpin yang tidak memiliki kriteria tersebut,namun dia diakui sebagai pemimpin oleh masyarakatnya. Pemimin Efektif dan Pemimpin Tidak Efektif.

Pendekatan ini mencoba melihat bahwa karakteristik pemimpin bukan sekedar dilihat dari sisi fisik saja,tetepi juga dari kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka yang mampu membawa anggotannya untuk bersama-sama mencapai tujuan,di katakan sebagai pemimpin efektif. Sebaliknya,mereka yang tidak mampu mempengaruhi anggotannya untuk bersama-sama mencapai tujuan dikatakan sebagai pemimpin tidak efektif .

D. Pendekatan Perilaku Mengenai Kepemimpin

Pendekatan perilaku lebih memfokuskan kepada beberapa tindakan yang di lakukan oleh pemimpin seperti bagaimana mereka melakukan delegasi,bagaimana mereka  berkomunikasi dengan orang-orang,serta bagaimana mereka memotivasi para  pegawai, dan setrusnya. 

Para teoritisi yang melakukan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan memfokuskan pada dua aspek yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan (leadership funcitons),dan gaya kepemimpinan (leaderhsip style)

E. Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Aspek ini terkait dengan fungsi-fungsi yang akan mendukung tercapainya tim yang efektif sehingga manajemen dapat dijalankan secara efektif dalam mencapai tujuan.Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan ( Tax-related functions) dan fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau pemeliharaan kelompok ( group-maintenance functions). 

Terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu Gaya kepemimpinan yang berorientasi pekerjaan cenderung untuk memberikan fokus  pada pekerjaan dan prosedur yang harus dilakukan dalam pekerjaan. Sedangkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada orang-orang cenderung untuk memberikan perhatiaan pada pemeliharaan tim dan memastikan bahwa seluruh orang-orang mendapatkan kepuasan dalam setiap pekerjaannya.Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu dari segi latar belakang ,  pengetahuan,nilai,dan pengalaman dari pemimpin tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Wijaswanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia,1999. Jakarta: Balai Pustaka.

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, 1998. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Seokarto Indrafachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidika, 1983. Surabaya : Usana Offset Printing.

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, 1996. Bandung : Rosdakarya.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional





0 Response to "Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel