Sifat-Sifat Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan berdiri di atas dasar kepercayaan. Saat kepercayaan rapuh, maka pemimpinnya akan segera runtuh. Samahalnya dengan sebuah kepemimpinan dalam pendidikan yang berdiri atas dasar kepercayaan. Maka dari itu, hal yang paling mendasar dan terpenting ketika menjadi seorang pemimpin adalah memberikan kepada anggota atau bawahannya. Karena dengan cara seperti itulah seorang pemimpin akan disegani dan dihormati dalam sebuah organisasi.

Biasanya tipe kepemimpinan seseorang tergantung pada gaya orang tersebut.Penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa untuk menjadi seorangpemimpin dalam dunia pendidikan harus memiliki karakteristik atau gayamemimpin yang pada akhirnya adalah memberikan kepercayaan kepadaanggotanya demi terciptanya tujuan organisasi tersebut. Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan. Secaraumum, fungsi pemimpin adalah memudahkan pencapaian tujuan organisasi.

Fungsi yang sangat singkat namun padat dikemukakan oleh bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan fungsi seperti berikut :a. IngNgarso Sung Tulodo (berarti di depan memberi teladan) b. Ing Madyo Mangun Karso (berarti di tengah menciptakan peluang berkarya) c.Tut Wuri Handayani (berarti dari belakang memberikan dorongan dan arahan).



A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Perspektif Islam

Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat (respect), pengakuan (recognition), kepercayaan (trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan (loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam kehidupan bersama menuju cita-cita.

Kepemimpinan dalam perspektif islam, perspektif menurut KBBI adalah pandangan.   Maka pandangan kepemimpinan ada beberapa sisi sudut pandang kami sendiri bahwasanya menjadi seorang pemimpin hal yang tidak\ mudah karena menghadapi orang banyak sudah tentu watak orang lain berbeda, tapi kalau dengan sebuah usaha dan do’a, semua akan menjadi mudah. Di terangkan dalam Al-qur’an surah Al-baqoroh ayat: 30.

kepemimpinan yang baik adalah sebagaimana kepemimpinan model Rasulullah, yaitu dengan musyawarah sebagaimana firman Allah Swt:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْجوَلَوْكُنْتَ فَظًّاغَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْامِنْحَوْلِكَصلى فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْلَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى اْلاَمْرِج فَاِذَاعَزَمْتَ\ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِقلى اِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: ”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imron 159).

Ayat tersebut dinyatakan bahwa seorang pemimpin harus memilk isifat lemah lembut dalam menghadapi pihak yang dipimpinnya, karena jika ha litu dilupakan niscaya mereka satu persatu akan meninggalkannya, atau paling tidak enggan melaksanakan perintah-perintahnya. Jika demikian apa yang akan dicapai akan menghadapi kesulitan.

B. Sifat-Sifat Pemimpin Dalam Perspektif Islam

Dalam Islam sendiri, kepemimpinan (leader) merupakan sebuah keniscayaan dalam menuntun, membimbing, mengarahkan dan memberikan keteladanan dalam menjalankan berbagai aktifitas dan rutinitasnya sesuai dengan tugas masing-masing sehingga dengan berbagai alasan maka kepemimpinan (khalifah) menjadi sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dan ditinggalkan. Demikian juga dalam pendidikan, kepemimpinan ini sangat menentukan arah sebuah orientasi pendidikan yang akan dijalankan sehingga dalam kepemimpinan ini muncul berbagai model kepemimpinan seperti tipe otoriter, tipe Laissez-Faire, Tipe Demokratis dan Tipe Pseudo-Demokratis yang mempengaruhi model pendidikan yang dipimpinnya.

Sebagai contoh Nabi Muhammad Rasululloh Saw adalah sosok manusia yang paling ideal, sempurna dalam segala hal. Beliau bukan hanya seorang nabi dan rasul pilihan, juga sebagai kepala rumah tangga yang harmonis bagi keluarga-keluarganya, sahabat yang baik bagi sesamanya, guru yang berhasil bagi murid-muridnya, teladan bagi ummatnya, pang lima yang berwibawa bagi prajuritnya dan pemimpin yang besar bagi kaumnya. Segala akhlak mulia ada padanya, sehingga Allah sebagai Pencipta pun memujinya.

Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Keberhasilan beliau sebagai Pemimpin, dilandasi sifat-sifat / kriteria-kriteria pemimpin yang ideal:

1. Bertaqwa kepada Allah Swt Sebagai syarat muthlak sebagai pemimpin. yang telah menjadi karakter kepribadiannya.
2. Amanah
Artinya jujur, tidak pernah berdusta, menepati janji, berani mengatakan yang haq, bertindak adil dan profesional. Sifat ini harus menetap pada seseorang jauh sebelum dia menjadi pemimpin. Rasulullah SAW berpesan: “sampaikanlah amanat kepada orang yang telah memberi amanat kepadamu dan janganlah menghianati orang yang menghianatimu”.  Sebagaimana diungkapkan dalam hadits:
وعن أبي أمامة قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم : " لا إيمان لمن لا أمانة له ، والذي نفسي بيده لا 
تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا " . رواه الطبراني
2. Shiddiq
Siddiq menurut bahasa yaitu jujur atau benar. Sedangkan menurut istilah ialah apa yang di ceritakan sesuai dengan kenyataan.  Membenarkan dan meyakini apa saja yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya sekalipun tidak dapat difahami oleh akal. Tokoh pemimpin berkarakter ini, adalah Abu Bakar Ashiddiq.
Seorang Shidiq sanggup berkata jujur, berani menyampaikan al-haq dengan segala resikonya, walaupun ia harus terusir dari negerinya. SabdaRasulullah Saw,

عن أبي الدرداء ‏ "‏من فر بدينه من أرض إلى أرض مخافة الفتنة على نفسه ودينه كتب عند الله صديقا فإذا مات قبضه الله ـ عز وجل ـ شهيدا‏" ‏ فيه مجاشع يضع‏.‏

3. Fathonah. Artinya pintar, cerdas, cermat, cepat mengambil keputusan, tepat menentukan tindakan, mampu membaca keadaan, dan memahami segala permasalahan. 
4. Tabligh. Artinya menyampaikan, Pemimpin sebagai informan tentang segala sesuatu yang penting diketahui oleh umat. Khususnya mengenai pesan-pesan agama.
5. Tegas dan Teguh Pendirian. Dalam urusan tauhid dan al-Haq dari Allah seorang pemimpin tidak boleh lemah dan ragu. Rasulullah selalu tegas dalam membela agama Islam, tidak tergoda dengan rayuan dan sogokan.
Hai nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
6. LemahLembut
Rasululloh Saw terkenal dengan sifatnya yang peramah, bukan pemarah, halus tutur katanya, tidak menyinggung perasaan orang lain. Allah mengabadikannya dalam Q.S Al-Fath: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
7. Pemaaf
Manusia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, apalagi prajurit, staf atau rakyat biasa, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Rasulullah sangat pemaaf walaupun kesalahan sebagian sahabat-sahabatnya sangat fatal yang mengakibatkan kaum Muslimin kalah perang di Uhud, dengan besarhati beliau memaafkan sahabatnya  dan memohon ampunan bagi mereka.
8. Senang bermusyawarah. Musyawarah bukan untuk memaksakan kehendak, menolakusulan, otoriter dan merasa benar sendiri.
9. Bertawakal kepada Allah. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkal lah kepada Allah. Sesungguhnya  Allah  menyukai  orang-orang  yang  bertawakkal kepada-Nya. Tawakal artinya menyerahkan segala urusan kepada  Allah setelah bersungguh-sungguh menyusun rencana yang dianggap matang.
10. Adil
11. Sabar
12. Bertanggung jawab

KESIMPULAN

  1. kepemimpinan dalam perspektif islam, perspektif menurut KBBI adalah pandangan. maka pandangan kepemimpinan ada beberapa sisi sudut pandang kami sendiri bahwasanya menjadi seorang pemimpin hal yang tidak mudah karena menghadapi orang banyak sudah tentu watak orang lain berbeda, tapi kalau dengan sebuah usaha dan do’a, semua akan menjadi mudah.
  2. Sifat-sifatkepemimpinan:Bertaqwa kepada Allah Swt, Amanah, Shiddiq, Fathonah, Tabligh, Tegasdan Teguh Pendirian, Lemah Lembut, Pemaaf, senang bermusyawarah, Bertawakkal kepada Allah, Adil, Sabar, Bertanggungjawab.


DAFTAR PUSTAKA

Badawi, Tobanah Kitab ma’rifat terjemah  ihya’ ‘ulumuddin, 1996. Surabaya: Hidayah.
Badawi, Tobanah Kitab Aqidatul awam, 1996. Surabaya: Hidayah.
Badawi, Tobanah Terjemah kitab khusunul hamidiyah, 1996. Surabaya: Hidayah.

Makalah ini terdiri dari beberapa sumber internet antara lain :
http:// kamus besar  indonesia.com  Di akses pada tanggal  4-Januari- 2017 Pada  Pukul  10:00 WIB

0 Response to "Sifat-Sifat Kepemimpinan Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel